Senin, 26 November 2012

PANTAI POK TUNGGAL

“Surga kecil" yang tersembunyi di balik perbukitan kapur


Anda suka traveling,? Jalan-jalan menjelajah berbagai tempat wisata?  Jika jawabnya ya, pasti anda tidak akan melewatkan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata Anda. 

Yogyakarta merupakan salah satu dari sekian banyak daerah di Indonesia yang kaya akan objek-objek wisata. Selain terkenal dengan wisata budaya, Yogyakarta juga menawarkan banyak objek wisata alam. Objek-objek wisata seperti Kaliurang, Candi Prambanan, Malioboro, Pantai Parangtristis dan lainnya sudah tidak asing lagi. 

Khusus untuk wisata pantai di selatan wilayah Yogyakarta, saat ini banyak pantai-pantai “baru” yang mulai dikembangkan sebagai objek wisata. Masing-masing pantai menawarkan keunikan dan kekhasannya masing-masing.
Nah yang akan saya ceritakan berikut ini adalah perjalanan saya ke salah satu pantai di wilayah Gunungkidul yang belum lama dibuka sebagai objek wisata, namanya Pantai Pok Tunggal.

Mengingat jarak dari rumah ke Pantai Selatan di Gunungkidul lumayan jauh, maka kami punya “siasat” dengan berangkat dari rumah sore hari, kemudian malamnya menginap di rumah Mbah Buyutnya anak-anak di Wonosari.

***
Setelah semaleman tidur dengan berselimut hawa dingin gak ketulungan, pagi harinya kami pun berangkat menuju satu-satunya tujuan kami hari itu yaitu Pantai Pok Tunggal. 

Perjalanan dimulai dari rumah simbah di bilangan Selang, Bendungan melewati kota Wonosari kemudian belok kanan lewat depan terminal Wonosari dan masuk ke Jalan menuju Pantai Baron.  Menyusuri jalan ini masih terasa biasa, karena jalan masih mulus dan kanan-kiri masih pemukiman penduduk. Ada yang khas ketika lewat jalur ini yaitu warna cat pagar dan gapura rumah-rumah penduduk yang seragam warna merah bata agak terang. 

Setelah berjalan kurang lebih 5 km akan ketemu pertigaan besar dengan petunjuk arah lurus menuju pantai Baron, Krakal, Kukup, dan kiri menuju Pantai Sundak, Siung, Pulang Sawal (lebih terkenal dengan Pantai Indrayanti), Sadeng. Karena tujuan kami adalah Pantai Pok Tunggal maka kami ambil jalur yang berbelok ke kiri. Tidak lama setelah berbelok kita akan melalui jalur yang berkelok-kelok dengan hamparan hutan jati di kanan kiri jalan.

Sesekali akan kita jumpai pemukiman penduduk atau warung dipinggir jalan. 
Ketika semakin banyak rumah penduduk maka Anda telah memasuki daerah Tepus. Setelah melewati Tepus akan makin banyak tanjakan dan kelokan, tetapi tenang saja karena aspal jalan masih tetap mulus. Beberapa persimpangan akan kita temui, ikuti saja papan petunjuk yang menuju Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) atau kalau ragu-ragu tanya saja pada orang yang ada di situ, jangan tanya pada kambing atau rumput yang bergoyang.

Setelah ketemu pertigaan yang arah ke kiri menuju Pantai Sadeng, ambil yang ke arah kanan menuju pantai Pulang Sawal, Baron, Krakal, Kukup. Kira-kira 2,5 km (kata orang sana yang waktu itu saya tanya loh..) kita akan ketemu Papan petunjuk Pantai Pok Tunggal. Benar saja, setelah beberapa kali naik turun dan belok akhirnya ketemu juga Papan petunjuk menuju ke Pantai Pok Tunggal. Ingat ya, papan petunjuknya terbuat dari kayu dengan tulisan cat tangan, bukan papan petunjuk resmi  yang biasa berwarna hijau itu.
Ini dia penampakannya...


















Turun dari jalan aspal, mulailah "petualangan" yang cukup menegangkan. Kita akan melalui jalanan tanah berbatu kapur khas jalanan di Gungkidul. Jalan ini sepertinya masih merupakan jalan perintis dan belum lama dilebarkan. Terlihat dari sisi pinggir jalan yang berupa tumpukan batu di lereng tebing. Maka kita harus ekstra hati-hati.


Berjalan beberapa puluh meter  akan kita jumpai bagian jalan yang dicor blok model dua garis. Jika mengendarai mobil dan berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan, harus ada yang mengalah "turun" ke bebatuan. Namun jalan bercor blok ini belum tersambung semua, beberapa ruas masih kembali ke bebatuan cukup terjal.

Sedikit ketegangan ketika melintasi jalanan berbatu terjal akhirnya mulai hilang ketika mata melihat biru air laut dan hamparan pasir di kejauhan diantara dua tebing di kanan dan kiri.

Setelah parkir, kami langsung menuju pantai. Pemandangan indah itu kini di depan mata, hamparan pasir putih menghiasai bibir pantai yang tidak begitu panjang. Di sisi barat dan timur diapit oleh dua bukit kapur yang mulai menghijau. Pandangan mata juga pasti akan tertuju pada warna-warni payung gazebo mini  yang berjajar di sepanjang pantai. Payung-payung  ini disewakan untuk pengunjung, biasanya paketnya dengan alas duduk plus minuman kelapa muda dan yang lain.









Sampai di pantai mata saya pun menjelajah mencari pohon yang menjadi "ikon" Pantai Pok Tunggal, dan saya pun menemukannya. Hanya saja, saya agak kecewa karena persis di sisi pohon itu dijadikan jalan masuk kendaraan menuju pantai sisi timur dan ada rombongan pengunjung yang mendirikan tenda di bawah pohon itu.

Terlepas dari itu, keindahan pantai ini tetap layak dikagumi, sepanjang pantai terhampar pasir putih yang masih bersih, belum banyak tercemar sampah seperti pantai-pantai lain. Kami pun menyewa payung gazebo beserta alas duduk serta memesan kelapa muda, sementara anak-anak sudah tidak sabar dan langsung berlarian menyusuri pasir pantai. 

Setelah santai sebentar, saya pun mulai mengabadikan keindahan pantai itu dari beberapa sudut. Sayang sekali waktu itu langit mendung dan sempat gerimis sebentar. Kurang mendukung untuk mengabadikan keindahan pantai itu. 

Saya juga naik di tebing yang berada di tengah, keindahan pantai pun makin bisa saya nikmati. Dari sudut ini pula saya melihat beberapa bangunan yang mulai didirikan di sekitar pantai. Sebuah dilema, di satu sisi untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pengunjung, tetapi di sisi lain semakin banyak bangunan semakin berkurang ke-eksotisan tempat itu.

Puas melihat pemandangan dan mengambil gambar dari atas tebing, saya pun turun dan bergabung dengan anak-anak, bermain pasir.
Menjelang tengah hari, karena langit semakin mendung kami pun pulang meninggalkan pantai Pok Tunggal dengan menyisakan rasa kagum atas sebuah pantai yang begitu menawan yang tersembunyi di antara perbukitan kapur di Gunungkidul. (oel)





FOTO-FOTO LAIN :

 

  



Jumat, 15 Juni 2012

MITOS/KEBOHONGAN TOKO KAMERA KETIKA KITA MEMBELI KAMERA DIGITAL

Fotografi adalah salah satu bidang seni yang paling banyak dipenuhi mitos dan “fakta” yang tidak pernah terbukti kebenarannya. Biasanya Anda mendengar mitos ini saat berada di toko kamera, meskipun hal ini tidak selalu salah penjual di toko. Seringkali mitos ini berawal dari produsen kamera untuk mendukung promosi tipe kamera baru yang akan dipasarkan, dan berangsur-angsur beberapa mitos berubah menjadi kebohongan.

Kebohongan ini bukan berarti penipuan. Kebanyakan memang bermula dari fakta, tetapi kemudian dibesar-besarkan atau ditutup-tutupi sebagian sehingga memberi dampak yang lebih kuat. Dalam artikel ini Anda dapat membaca 9 hal yang paling sering terdengar saat kita berkunjung ke toko kamera, dan alasan mengapa Anda perlu lebih skeptis mengenainya.

1. Megapixel = Kualitas
Pertama "Kebohongan" yang paling populer adalah bahwa megapixel lebih tinggi, lebih baik. Megapixel adalah satuan resolusi sensor, dan memang nilai ini merupakan hal pertama yang disebut pada setiap spesifikasi kamera. Pada suatu masa, memang produsen saling mengadu nilai megapixel tertinggi. Namun, jika ada yang mengatakan, “Kamera ini lebih baik karena memiliki 14 megapixel, kamera itu hanya 12 megapixel” maka Anda perlu waspada.

Sebenarnya tidak salah jika dibilang megapixel memengaruhi kualitas, tetapi harus dalam skala besar. Megapixel mencakup luas sensor. Karena itu, untuk mendapatkan detail yang 2x lebih baik secara teori Anda membutuhkan nilai megapixel yang 4x lebih besar. Misal sebelumnya 10 megapixel, Anda membutuhkan 40 megapixel. Ini berlaku untuk kamera dengan tipe yang sekelas.

Jadi, apa memang Anda membutuhkan extra 2 megapixel pada foto Anda? Kemungkinan besar jawabannya “Tidak”. Kamera saku terkini rata-rata memiliki 12 megapixel, sementara DSLR memiliki 15 megapixel. Kedua nilai ini sudah sangat tinggi dan extra 2 megapixel tidak akan memberikan perbedaan yang signifikan.

2. ISO 5000! ISO 10000!

Setelah melewati fasa “Perang Megapixel”, produsen kamera kini memasuki fasa “Perang ISO”. Ya, ISO, yang merupakan satuan sensitivitas kamera, didorong sampai batas-batas tidak masuk akal. Salvo pertama dimulai oleh Nikon dengan D3S yang dapat memotret sampai ISO 102.400, sekitar 32x lipat lebih tinggi dari kamera normal. Semakin ke sini, semakin banyak kamera saku yang menjanjikan pemotretan sampai ISO 3200 atau ISO 6400.

Kami tidak mengatakan bahwa ISO tinggi itu buruk. Pada saat gempa di Padang 2009 lalu, semua listrik mati sehingga banyak jurnalis yang merasakan manfaat ISO tinggi saat dokumentasi dalam keadaan gelap. Tetapi, yang mereka gunakan adalah kamera puluhan juta rupiah. Pada kamera saku dengan harga 3 juta rupiah, kemungkinan besar kamera hanya dapat memotret secara efektif sampai ISO800. Memang Anda dapat mengubah ke angka yang lebih tinggi, tetapi bukan berarti kamera akan memberikan hasil bagus.

3. Anda butuh lensa telephoto
Setelah membeli DSLR Anda, seorang petugas toko yang baik akan menawarkan tambahan lensa telephoto. “Baik” dalam arti baik dalam menjual, bukan berarti baik ke pelanggan. Jika Anda termakan bujukan ini, kemungkinan besar Anda akan menukar lensa tersebut dalam beberapa bulan dengan lensa yang lebih mahal lagi.

Lensa telephoto memungkinkan Anda memotret objek-objek jauh dengan detail. Namun, jika Anda salah memilih lensa, efektivitas lensa tele menjadi terbatas. Sebuah survei mengatakan bahwa 90% penggunaan kamera dilakukan dalam ruangan atau saat malam hari, yang berarti kondisi pencahayaan tidak ideal. Jika anda memilih lensa telephoto yang terjangkau, kisaran 2-3 juta rupiah, maka lensa itu biasanya tidak dirancang untuk penggunaan dengan cahaya kurang. Dalam kondisi pencahayaan tidak ideal, lensa tele terjangkau biasanya memberi respon lambat atau gambar yang blur. Jika ingin telephoto yang yang baik, bersiaplah mengeluarkan uang 2-4 kali lipat nilai tersebut. Dengan dana sekian besar, Anda bisa mendapatkan lensa tele dengan aperture besar dan Anti Shake (peredam getar). Jadi, sudah cukup dong? Tidak juga, Anda perlu mengingat mitos berikutnya…

4. Dengan Anti Shake pasti tajam
Image Stabilizer, Vibration Reduction, SteadyShot. Itu adalah julukan sebagian produsen untuk sebuah sistem serupa: peredam getar. Peredam getar meredam goncangan tangan Anda sehingga memberikan hasil tajam. Feature ini dapat dibilang wajib dimiliki jika Anda ingin menggunakan lensa tele karena saat menggunakan lensa tersebut setiap gerakan kecil berpengaruh berkali lipat. Dan semua sistem peredam getar produsen kamera dapat bekerja dengan baik.

Namun, Anda perlu ingat bahwa sistem tersebut tidak meredam gerakan subjek sehingga sebaik-baiknya teknologi yang ada pada kamera, Anda masih perlu belajar bagaimana memaksimalkannya. Dengan membeli lensa atau bodi yang lebih mahal, bukan berarti foto Anda tidak akan gagal.

5. “Ini lensa Jerman”
Carl-Zeiss, Leica, Schneider-Kreuznach. Ini adalah beberapa merek Jerman yang sukses merambah ke era digital. Banyak merek Jerman menikmati posisi sebagai merek premium saat fotografi film (analog), tetapi gagal bersaing dengan perkembangan teknologi Jepang di era digital. Lalu, yang sukses berarti produknya bagus dong? Satu hal yang perlu Anda ketahui, rahasia kesuksesan merek Jerman di era digital adalah dengan bekerja sama dengan … produsen Jepang.

Ya, beberapa produsen Jerman dapat tetap bersaing dengan memasarkan produk Jepang di bawah merek mereka. Leica D-Lux 4 adalah salah satu contoh. Produk tersebut sebenarnya sama persis dengan Panasonic LX3. Beberapa merek Jerman bahkan tidak lagi memasarkan, hanya menerima royalti dari produsen Asia sehingga produk mereka dapat dipasarkan dengan merek Jerman. Taktik pemasaran seperti ini terbukti efektif, tetapi Anda jangan menilai sebuah kamera lebih baik hanya karena ada merek Jerman tercantum padanya.

6. 15x zoom! 30x zoom!
Yang mereka katakan: “Lensa/kamera ini lebih baik karena zoomnya panjang”
Kenyataannya: Zoom yang panjang memperlambat kinerja lensa dan berpotensi menurunkan kualitas gambar

Akhir-akhir ini ada beberapa lensa ultrazoom yang cukup baik, tetapi lensa tersebut tidak murah. Generasi pertama lensa ultrazoom memiliki banyak masalah, termasuk ketiadaan sistem peredam getar pada beberapa merek. Silahkan saja memilih tipe lensa ini, tetapi yakinkan bahwa lensa tersebut adalah tipe terbaru.

Jika lensa ultrazoom terdapat pada kamera saku, masalahnya bertambah. Selain lambat, ukuran kamera juga membesar. Saat ini sudah ada kamera seukuran batang sabun dengan rentang zoom 14x seperti Canon SX210, karena itu tak perlu memilih kamera yang besar jika ingin zoom yang panjang. Kecuali jika Anda memang ingin kamera SLR-like, yang membawa kita ke poin berikutnya…

7. “Ini sudah mirip SLR”

Yang mereka katakan: “Kamera ini keren lho Pak/Bu, sudah seperti DSLR”
Kenyataannya: Kamera SLR-like masih 2-4 kali lebih lambat dibandingkan DSLR.

DSLR menjadi pilihan jurnalis bukan karena kualitas gambarnya karena untuk kualitas cetak koran, kamera saku masih bisa menyamai DSLR. Sebaliknya, jurnalis membutuhkan kecepatan DSLR. Padahal, kecepatan shot-to-shot, zooming, dan AF kamera SLR-like belum bisa menyamai DSLR sejati.

Selain itu, banyak orang menyukai efek ruang tajam tipis (shallow DOF) yang dapat diberikan DSLR tetapi sulit dilakukan dengan kamera SLR-like. Kamera SLR-like memang masih memiliki rentang zoom terpanjang, sampai 30x. Tetapi selain itu, tidak ada alasan kenapa Anda tak dapat memilih kamera yang lebih kecil atau memilih DSLR sejati.

8. Screen protector & Filter

Yang mereka katakan: “Tidak sekalian anti-gores dan filter lensa, Pak/Bu?”
Kenyataannya: Filter dan anti-gores berpotensi merusak kualitas gambar dan kualitas display

Layar LCD kamera kelas menengah ke atas sudah dilengkapi lapisan yang scratch resistant. Sampai batas tertentu, lapisan ini dapat menahan goresan. Yang lebih penting, kebanyakan layar LCD kamera telah dilengkapi lapisan anti refleksi sehingga layar lebih visible saat digunakan outdoor. Pemasangan anti gores dapat menganulir fungsi lapisan anti refleksi ini.

Filter UV/proteksi juga tak berbeda. Filter ini memang perlu untuk melindungi lensa, tetapi Anda tak boleh asal memilih dengan alasan, “toh hanya untuk proteksi”. Filter UV yang baik tidak memantul dan tidak mengurangi kualitas gambar. Harga filter bukan patokan terhadap kualitasnya, karena filter UV senilai Rp 600 ribu masih dapat memberikan hasil seperti di bawah ini. Sebaliknya, pastikan filter yang Anda pilih adalah tipe yang (paling tidak) Multi Coated.

9. Tas kamera untuk penyimpanan

Yang mereka katakan: “Beli tas yang besar saja, kan bisa sekalian untuk menyimpan kamera”
Kenyataannya: Menyimpan kamera dalam tas untuk waktu lama dapat menimbulkan jamur

Tas kamera biasanya kedap air, tetapi bukan berarti tas tersebut tidak lembab dan baik untuk penyimpanan. Busa dalam tas kamera dapat menyerap kelembaban dari udara, dan hal ini dapat mempercepat tumbuhnya jamur. Sebaiknya pilih tas yang nyaman dan cukup kecil untuk dibawa2.

Untuk penyimpanan, akan lebih baik menggunakan container kedap udara seperti Tupperware atau Lock n Lock yang sudah disisipkan silica gel. Solusi ini cukup efektif dan relatif terjangkau dibandingkan membeli dry cabinet. Namun, akan lebih baik lagi jika kamera Anda tidak disimpan, melainkan digunakan setiap hari.


KEBALIKANNYA

Poin di mana toko kamera cenderung benar

Yang mereka katakan: “Sekalian ambil card readernya ya, Pak/Bu”
Kenyataan: Transfer foto menggunakan card reader dapat membuat kamera Anda lebih awet

Jika Anda tak memiliki card reader untuk media card yang kamera Anda gunakan, maka sebaiknya Anda miliki segera. Semua kamera memiliki kemampuan untuk mentransfer foto melalui kabel data yang disertakan dalam paket penjualan, tetapi metoda ini berpotensi mengurangi umur kamera. Transfer data melalui kamera berarti mengaktifkan sistem elektronik pada saat tak dibutuhkan, yang berarti pemakaian chip-chip elektronik bertambah. Transfer via kamera juga lebih lambat, sehingga sebaiknya turuti saran penjaga toko dan gunakan card reader.

********************
sumber : http://syahmei.blogspot.com (sedikit edit dan ganti foto)


Kamis, 07 Juni 2012

20 TIPS SINGKAT FOTOGRAFI



Berikut 20 tips singkat fotografi untuk  menambah informasi dan kemampuan fotografi kita, beberapa mungkin sudah anda ketahui atau lakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. 
















  1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda!
  1. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
  1. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser?
  1. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak. 
  1. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting.
  1. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah.
  1. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang.
  1. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek.
  1. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas.
  1. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda.
  1. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
  1. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG.
  1. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.
  1. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.
  1. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret.
  1. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya.
  1. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan.
  1. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih.
  1. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda.
  1. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.

Sumber : situs komunitas fotografi (sharing bacaan saja, prakteknya mari sama-sama belajar)




sekilas tentang FOTOGRAFI MAKRO

Fotografi Makro, atau bisa juga disebut “Close Up Photography” merupakan salah satu aliran dalam fotografi, tujuan nya untuk mendapat pembesaran dari objek medekati atau sama dengan life size (ukuran sesungguhnya 1:1) dari objek yang di foto.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa bisa digolongkan sebagai Fotografi Makro  jika pembesaran minimum nya 1:10 dan pembesaran maksimum nya mecapai ribuan kali dari objek tergantung lensa yang digunakan.




 








Peralatan
Dalam Fotografi ada beberapa alat untuk melakukan pembesaran tapi yang paling mudah adalah dengan menggunakan Lensa Makro,  yang harganya termasuk mahal (setidaknya menurut ukuran kantong saya J )
Dari beberapa Merk terkenal, seperti Nikon misalnya dapat menggunakan Nikkor Micro Lens 60mm, 105mm atau 200mm sedangkan buat pengguna Canon bisa mengguna Canon Macro lens 50mm, 100mm atau 180mm.  Bisa juga menggunakan lensa-lensa third party seperti Sigma, Tamron atau lainnya, dimana pembesaran nya bisa mencapai life size dari objek atau 1:1. 1:1 arti nya jika objek yang difoto di print maka akan didapatkan besar objek yang dicetak sama besarnya dengan objek aslinya.

Selain lensa makro bisa juga digunakan Close Up lens, Extension Tube, Bellows, Micro Lens (seperti dari Raynox), Reversing Ring, Coupling Ring atau Macro Converter.

Lensa Macro
Lensa-lensa makro memang diperuntukkan untuk fotografer yang ingin melakukan pekerjaan close up. Nikon dan Canon memproduksi lensa-lensa jenis ini dan lensa-lensa ini memang di rancang untuk melakukan close up yang optimum dengan pembesaran 1:2 (separoh life size) atau 1:1 (sama dengan life size) dan foto-foto yang dihasilkan sangat tajam hanya saja harga lensanya mahal.

Filter Close Up
Filter jenis ini bisa melakukan pembesaran +1, +2, +3 dst. Dan dengan mengabungkan bersama-sama beberapa filter maka akan didapat tambahan pembesaran. Filter jenis ini diproduksi oleh Cokin atau merek-merek lainnya. Jika menggunakan lensa atau filter ini maka jarak maksimum antara lensa dengan objek bisa mencapai 20 cm.

Reversing Ring
Dengan membalik lensa normal menggunakan reverse ring. Reverse ring ini bisa didapat di toko-toko peralatan kamera.
Foto yang dihasil dengan menggunakan reverse ring akan sangat tajam ditengah-tengah objek dan soft pada pinggir-pingirnya.

Jarak dengan objek dengan menggunakan reverse ring bisa mencapai 10 cm

Extension Tube
Extension Tube digunakan dengan mengkombinasikannya denga lensa normal misalnya dengan lensa 50mm. Ada bebarapa variasi dari panjang Extension Tube ini, 12mm, 20mm, 25mm atau 36mm. Dengan menggunakan 25mm maka bisa didapat separoh life size 1:2 atau sama dengan life size 1:1. Dengan menggabungkan tiga tube misalnya maka akan didapat hasil yang lebih besar dari life size atau objek asli.

Jarak objek lensa bisa mencapai 5 cm.

Macro Converter
Sebenarnya macro converter ini sama dengan teleconverter dan mempunyai beberapa ukuran misalnya 1.5x atau 2x maksudnya bisa memperpanjang focal length sampai 1.5x atau 2x. Dengan menggunakan converter ini maka pembesaran bisa mencapai life size 1:1 dan biasanya digunakan bersama dengan telephoto lens.

Jarak dengan objek bervariasi.

Bellows
Sangat baik digunakan untuk melakukan pekerjaan Ultra Close Up, tapi karena bentuk nya yang besar berbentuk kotak dan terdiri dari bellows yang terbuat karet atau kain maka penggunaannya tidak mobile dibanding lensa makro. Pada bagian belakang nya tempat mencantelkan kamera sedang bagian depannya tempat lensa dipasang artinya extension tube ini berada antara kamera dengan lensa. Dengan memperpanjang bellows maka akan menaikkan pembesaran dan sebaliknya.

Jarak dengan objek bervariasi.

Coupling Ring
Peralatan ini menggunakan dua lensa sekaligus dengan memakai adaptor untk menggabungkannya. Lensa pertama sebagai lensa normal yang diasangkan di kamera sedangkan yang satu di balik dengan memakai adaptor ring. Untuk mendapatkan hasil yang sangat bagus maka lensa didepan kamera makai lensa pendek seperti lensa 50mm sedangkan didepan nya bisa memakai lensa yang lebih panjang misalnya 100mm dengan dibalik. Umumnya foto yang dihasil akan tajam ditengah objek sedang pada pinggir-pinggir akan nampak soft.

Jarak dengan objek bisa mencapai 4 cm.

Diedit dan diolah dari Tips & Trik Makro dari Ishaq Pagar Alam

Selasa, 05 Juni 2012

DAFTAR DOKTER & RUMAH SAKIT DI SEKITAR YOGYAKARTA


RUMAH SAKIT UMUM DAN KHUSUS

RS Bethesda
Jl. Jend. Sudirman No. 70 Yogyakarta

RS Dr. S Harjolukito
Lanud Adisucipto Yk.tilp.7460143 Yogyakarta

RSGMP Universitas Muhammadiyah
Jl. HOS. Cokroaminoto No. 17 Yogyakarta

RSK Bedah Soedirman
Jl. Sidobali UH.II/402 Yogyakarta

RS DKT Dr.Soetarto
Jl. Juwadi No. 19 Yogyakarta

RS Gigi dan Mulut Prof.Dr.Sudomo
Jl. Denta Sekip Utara Yogyakarta

RSI Hidayatullah
Jl. Veteran 184 Yogyakarta No Telepon : (0274) 389194

RSKIA Bhakti Ibu (RS IBU DAN ANAK)
Jl. Golo No. 33, Umbulharjko Yogyakarta

RSUD Wirosaban
Jl. Wirosaban No. 1 Yogyakarta telp: +62-274-371195, 386691, 386692 fax: +62-274-371195

RSUD Bantul
Jln.DR.Wahidin 5 H Bantul No Telepon : (0274) 367381

RSUD Wates
Jl. Tentara Pelajar No.1 Wates Yogyakarta  No Telepon : (0274)

Jogja International Hospital Yogyakarta
Jl. Ring Road Utara No. 160 Condong Catur, Sleman Yogyakarta No Telepon : (0274) 4463535

RS Ludira Husada Tama
No Telepon : (0274) 562009, 5620373

RS. Panti Rapih Yogyakarta
Jl. Cik Ditiro No.30 Yogyakarta  No Telepon : (0274) 514845

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan 20 Ygyakarta No Telepon : (0274) 512653

Rumah Sakit Mata Dr. Yap (RS KHUSUS MATA)
Jl. Cik Ditiro No. 5 Yogyakarta No Telepon : 562054, faks: +(0274) 550380
RSUP Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No.1 Sekip Yogyakarta No Telepon : (0274) 587333


KLINIK dan KESEHATAN

Poliklinik Sang Timur
Alamat: Jl. Balikan No. 7 Yogyakarta Telepon : (0274) 380810

Klinik Sari Asih
Alamat: Jl. Tirtodipuran No. 38 Yogyakarta Telepon : (0274) 387664

Klinik Pura Raharja
Alamat: Jl. Sabirin No. 19 Yogyakarta Telepon : (0274) 51293

Klinik Prima Medika
Alamat: Jl. Tmn Siswa No. 70 Yogyakarta Telepon : (0274) -389794

Klinik Pramita
Alamat: Jl. Dr Sutomo No. 39-41 Yogyakarta Telepon : (0274) 564121

Klinik Patologi Kedokteran UGM
Alamat: Jl. Kesehatan Sendowo UGM Yogyakarta Telepon : (0274) 547148

Klinik Harmoni Keluarga
Alamat: Komplleks Bioskop Mataram B/4 Danurejan Yogyakarta Telepon : (0274) 520617

Klinik Gading
Alamat: Jl. Mayjen DI Panjaitan No. 25 Yogyakarta Telepon : (0274) 375396

Klinik Bina Usada
Alamat: Jl. Nusa Indah No. 1 Yogyakarta Telepon : (0274) 882619

Klinik 24 Jam RS Ludira Husada
Alamat: Yogyakarta Telepon : (0274) 562009, 5620373



DOKTER UMUM :

Dr Suwarto
Kompleks Mojosari Indah Bl H/2 RT 012/09, Banguntapan,YOGYAKARTA
Telp : 0274 377032

Dr Wisnu Murti Yani
Dsn Karang Nongko RT 007/13, YOGYAKARTA

Dr Abdul Latief H
Kp Salakan 26-B RT 001/03, YOGYAKARTA Telp : 0274 7475553 

Dr Adam Suyadi
Jl Masjid 14 PA RT 036/09, Gunungketur, Pakualaman, YOGYAKARTA Telp : 0274 513589

Dr Ahmad Ahadi
Jl Cendana 18, Semaki, Umbulharjo, YOGYAKARTA Telp : 0274 554452

Dr Akhmat Akhadi S
Jl Delima Raya 9, Condongcatur, Depok, YOGYAKARTA Telp : 0274 4463171

Dr Andi Triatmono
Kp Tegal Senggotan 31,Tirtonirmolo, Kasihan, YOGYAKARTA Telp : 0274 378610

Dr Aris Munandar
Jl Patuk 48-B, Ngampilan, YOGYAKARTA Telp : 0274 514269

Dr Asdi Yudiono
Jl Masjid 3 RT 040/09, Gunungketur, Pakualaman, YOGYAKARTA Telp : 0274 512804

Dr Asnafiatuti
Jl Nitikan 109, Sorosutan, Umbulharjo, YOGYAKARTA Telp : 0274 372203

Dr Budi Yuli Setianto
Jl Gedong Kuning 110-B, Gedong Kiwo, Mantrijeron, YOGYAKARTA Telp : 0274 376856

Dr Budiman SH MS MHum
Jl Poncowinatan 5, Gowongan, Jetis, YOGYAKARTA Telp : 0274 562394

Dr Eko Wahyuni
Jl Gedong Kuning Raya 165 RT 008/34, Banguntapan, YOGYAKARTA Telp : 0274 382786

Dr Fredi Setyawan
Jl Laksda Adi Sucipto 39, Catur Tunggal, Depok, Sleman, YOGYAKARTA Telp : 0274 564686

Dr Hj Indarwati S
Perum Casadel Espana Kav 14, YOGYAKARTA Telp : 0274 4362268

Dr Indrasari
Jl Cendana 18,Semaki,Umbulharjo, YOGYAKARTA Telp : 0274 554452

Dr Joko Santoso SW
Jl Cendana 18, Semaki, Umbulharjo, YOGYAKARTA Telp : 0274 554452

Dr Melissa Kartika
Jl Bausasran 21, Bausasran, Danurejan, YOGYAKARTA Telp : 0274 516818

Dr Rachmat
Jl Dipowinatan Bl MG-1/302 RT 011/03,Keparakan,Mergangsan, YOGYAKARTA
Telp : 0274 371462

Dr Rinaras Anggraini
Jl Subali 51 RT 007/22, YOGYAKARTA Telp : 0274 4463808

Dr Setiohusodo
Jl Supadi 12, Kotabaru, Gondokusuman, YOGYAKARTA Telp : 0274 514217

Dr Soebroto JB SpPA
Jl Melati Wetan 44, Baciro, Gondokusuman, YOGYAKARTA Telp : 0274 515835

Dr Soni Ananto
Jl Poncowinatan 92, Cokrodiningratan, Jetis, YOGYAKARTA Telp : 0274 515645

Dr Suharsono
Jl. Cendana 18 Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta Telp : 0274 554452

Dr Susana
Jl P Diponegoro 90,Bumijo,Jetis, YOGYAKARTA Telp : 0274 584370

Dr Tatti Isminarti
Jl Bhayangkara 13, Ngampilan, YOGYAKARTA Telp : 0274 566780


DOKTER ANAK :

Dr Akil Baehaqi, SP A
Jl, Kaliurang Km 6,2/59, Sleman Telp : 0274 882618

DR FX Wikan Indrarto SPa
Perum Timoho Regency A-4, Yogyakarta Telp : 0274 580081

Dr Hadianto Ismangoen
Jl. Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta

dr. Bambang Edi S, Sp.A, M.Kes
Sukunan RT 07 RW 19 Banyuraden, Gamping, Sleman

dr. Erwin Santosa, Sp.A, M.Kes
Jl. Suronatan 15, Yogyakarta 
 

DOKTER KANDUNGAN

Dr Bharoto Winardi, SpOG
Jl. Prof Dr Sardjito 25, Sleman Telp : 0274 550783

Dr Merry Vincentia
Jl. Suryatmajan 36-A, Yogyakarta Telp : 0274 588777

DR Muzayyanah, SpOG
Jl. Purwanggan 45, Purwokinanti, Yogyakarta Telp : 0274 513357


Sumber : jadwalpraktekdokter.blogspot.com